Toko Online Jual PENGUKURAN TEKANAN DARAH/ PULSUS Grosir Tas Wanita Import Branded KW Super Murah Model Terbaru 2017-2018 Tas Model Terbaru Paling Tren 2016-2017 Berbagai contoh model tas terbaru untuk wanita saat ini Produk Terbaru Grosir Tas Batam Branded Murah
                          PENGUKURAN TEKANAN DARAH/ PULSUS selaku pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi penerangan memungut. Beberapa penerangan lainnya bisa kalian dapatkan disini menggunakan baik.
Jantung merupakan organ berupa otot yng berbentuk semisal kerucut berongga serta yang dengannya basisnya di buat serta puncaknya di bawah. Apexnya (puncaknya) miring ke sebelah kiri. Jantung terdapat atau terletak di intern thorax renggangan kedua paru-paru serta dibelakang sternum, serta kian menghadap ke kiri daripada ke kanan. Suatu denyutan lengkap terdiri dari sistole serta diastole. Frandson (1992) menceritakan bahwasanya sistole merupakan kontraksi suatu bilik jantung intern proses pengosongan parsial bilik yang telah di sebutkan. Oleh lantaran itu dapatlah terlaksana sistole atrial kanan serta kiri, maupun sistole ventrikel kanan serta kiri. Sedangkan diastole merupakan relaksasi suatu bilik jantung persis sebelum serta selama pengisian bilik yang telah di sebutkan. Ini bisa terlaksana pada bilik kanan maupun kiri ataupun ventrikular kanan ataupun kiri. 
Pearce (2002) menyatakan bahwasanya selama gerakan jantung terdengar dua jenis bunyi yng penyebabnya yaitu oleh katup-katup yng menutup secara pasif. Bunyi pertama penyebabnya yaitu menutupnya katup atrio-ventrikuler, serta kontraksi dari ventrikel. Yng pertama panjang serta pelan, serta yng kedua pendek serta tajam. Demikianlah maka pertama terdengar semisal “lub” serta yng kedua semisal “duk”. Dalam keadaan normal jantung tak membuat bunyi lain, namun bila akar darah cepat ataupun ada bila kelainan pada katup ataupun satu dari sekian banyaknya ruangnya, maka dapatlah bunyi lain, umumnya disebut “bising”. Dalam praktikum ini mau mengkaji sekeliling hal pokok yng berkaitan yang dengannya denyut jantung pada sekeliling hewan percobaan, menjadikan praktikan bisa mengdengar serta mengenal bunyi denyut jantung secara langsung menggunakan stetoskop. Serta menghitung serta membedakan frekuensi denyut jantung renggangan hewan percobaan yng satu yang dengannya yng lain.
A. Tujuan Praktikum Tujuan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak acara PengukuranTekanan Darah/ Pulsus yakni mengenal serta membandingkan frekuensi denyut jantung pada sekeliling hewan percobaan diantaranya merupakan kelinci, marmot, ayam, burung merpati, sapi serta domba.
B. Waktu serta Tempat Praktikum Praktikum Dasar Fisiologi Ternak acara Pengukuran Tekanan Darah/ Pulsus dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 31 Maret 2006 pukul 09.00 WIB, di sangkar Jatikuwung, serta pada hari Sabtu tanggal 01 April 2011 pukul 09.00 WIB, di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. 
TINJAUAN PUSTAKA Tekanan darah bisa diartikan menjdai tekanan terhadap dinding pembuluh. Tekanan awal diperoleh oleh kontraksi ventrikel jantung serta sepantasnya tekanan sistolik. Darah ini didorong masuk ke intern arteri besar yng bersifat elastis meregangkan dindingnya serta karenanya dinding itu mengalami dilatasi (Frandson, 1992).
Jantung yng terdiri buat sekumpulan otot berfungsi memompa darah kesemua bagaian tubuh serta sepantasnya pusat system peredaran darah. Jantung punya dua buah lubang di kedua sisinya yng masuk ke rongga secara terpisah di bagaian buat serta bawah. Kedua sisi jantung ini berdenyut pada era yng bersamaan. Darah dari sebelah kiri di pompakan ke intern system arterial menggunakan pembuluh darah berserta aorta (Akoso, 1996).
Jantung memegang peranan penting di intern peredaran darah serta secara otomatis organ ini tebagi selaku empat ruang, yakni dua bilik yaitu bilik kanan serta kiri, serta dua serambi yaitu serambi kanan serta kiri yng memungkinkan terjadinya peredaran darah secara efisien ke intern paru-paru alokasi atau bisa juga dikatakan alokasi melengkapi pergantian oksigen serta karbondioksida alokasi atau bisa juga dikatakan alokasi menyokong proses metabolisme (Akoso,1993).
Kerja jantung diukur dari energi yng dipakai ventrikel disaat mengalirkan darah menggunakan sekeliling hambatan serta kecepatan peredaran darah itu sendiri. Sebagaian energi yng dipakai oleh jantung terbuang sia-sia lantaran dipakai alokasi atau bisa juga dikatakan alokasi produksi panas intern rangka mengatasi viskositas jaringan penyusun miokardium (Parakkasi, 1986).
Tekanan darah sistolik diperoleh oleh otot jantung yng mendorong isi ventrikel masuk kedalam arteri yng sudah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung lantaran tahanan periferi dari arteriole-arteriole menhalangi seluruh darah mengalir ke intern jaringan. Demikianlah maka tekanan darah sebagian bergantung kepada kekuatan serta volume darah yng dipoimpa oleh jantung, serta sebagian lagi kontraksi otot intern dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahanankan oleh syaraf vasokonstriktor, serta ini dikendalikan oleh pusat vasomotorik intern medula oblongata (Pearce, 2002). 
MATERI DAN METODE A. Materi 1. Kelinci 2. Marmot 3. Ayam 4. Burung Merpati 5. Sapi 6. Domba 7. Stopwatch 8. Stetoskop
B. Metode 1. Menempelkan ujung kepala stetoskop pada bagian dada kiri dari hewan percobaan menjadikan terdengar denyut jantung. 2. Menghitung bunyi denyut jantung pada masing-masing hewan percobaan satu menit (bunyi “lup” serta “dup”) dihintung satu bunyi denyut jantung. 3. Mengulangi sebanyk lima kali serta merata-rata hasil nya. 
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Tabel 2.1. Denyut Jantung Pada Hewan Percobaan per menit 
| NO | Denyut jantung (per menit) | |||||
| Kelinci | Marmot | Ayam | Burung merpati | Sapi | Domba | |
| 1. 2. 3. 4. 5. | 165 172 170 168 172 | 155 160 157 165 163 | 33 33 32 35 38 | 32 33 29 30 31 | 100 98 97 105 110 | 110 119 124 125 123 | 
| x | 169,4 | 160 | 34,2 | 31 | 102 | 120,2 | 
B. Pemaparan Pendapat dari Akoso (1996) frekuensi denyut jantung (per menit) pada kelinci merupakan renggangan 120-150 per menit, unggas 120-160 per menit sapi 40-60 per menit serta domba 70-80 per menit. Dari hasil percobaan diperoleh frekuensi denyut jantung rata-rata pada kelinci 169,4 per menit, marmot 160 per menit, ayam 34,2 per menit, burung merpati 31 per menit, sapi 102 per menit serta domba 120,2 per menit. Hal ini bisa penyebabnya yaitu lantaran hewan yang telah di sebutkan tak tenang kagak segelintir bergerak serta terlihat mengalami ketakutan, serta cuaca yng kagak banyak panas menjadikan suhu lingkungan terlalu tinggi serta denyut jangtung pada kelinci serta marmot bisa berjalan yang dengannya cepat serta pada ayam serta burung merpati denyut jangtung berjalan lambat. Semisal halnya pada kelinci, marmot, ayam serta burung merpati, pengukuran denyut jantung pada sapi serta domba yng dilaksanakan di Jatikuwung pun tak sesuai yang dengannya frekuensi denyut jantung meningkat. Hal ini pun penyebabnya yaitu lantaran sapi serta domba terlalu kagak segelintir bergerak serta mengalami stress, serta suhu lingkungan yng terlalu tinggi. Secara Keseluruhan bisa dikatakan bahwasanya makin kecil hewan maka makin kecil pembuluh darahnya serta makin kecil juga cardiac output (volume darah pada ventrikel setiap jantung berdenyut), menjadikan tekanan darah mau makin besar yng memicu denyut jantung makin cepat (Parakkasi, 1986). Pendapat dari Akoso (1996) faktor-faktor yng bisa memberi pengaruh denyut jantung renggangan lain suhu tubuh, emosi, ketakutan, hormonal serta usia. Suhu tubuh yng tinggi, emosi serta ketakutan yng berlebihan mau memicu frekuesi denyut jantung meningkat. Selain itu kegiatan hewan pun bisa memberi pengaruh denyut jantung.
KESIMPULAN Kesimpulan dari Praktikum Dasar Fisiologi Ternak Pengukuran Tekanan Darah/ Pulsus merupakan : a. Frekuensi denyut jantung rata-rata pada kelinci 169,4 per menit. b. Frekuensi denyut jantung rata-rata pada marmot 160 per menit. c. Frekuensi denyut jantung rata-rata pada ayam 81 per menit. d. Frekuensi denyut jantung rata-rata pada burung merpati 85,6 per menit. e. Frekuensi denyut jantung rata-rata pada sapi 102 per menit. f. Frekuensi denyut jantung rata-rata pada domba 120,2 per menit. g. Faktor-faktor yng memberi pengaruh denyut jantung merupakan suhu tubuh, emosi, ketakutan, kegiatan fisik, hormonal serta usia.
DAFTAR PUSTAKA Akoso, B. T. 1993. Manual Kebugaran atau kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta. Akoso, B. T. 1996. Kebugaran atau kesehatan Sapi. Kanisius. Yogyakarta. Frandson, R.D. 1992. Anatomo serta Fisiologi Ternak. UGM Press. Yogyakarta. Pearce, E.C. 2002. Anatomi serta Fisiologi alokasi atau bisa juga dikatakan alokasi Paramedis. Gramedia. Jakarta. Parakkasi, A. 1986. Ilmu Nutrisi serta Makanan ternak Monogastrik. UI. Press. Jakarta.
